Ini yang Harus Dibenahi Timnas U-23

Senin, 07 November 2011


JAKARTA, KOMPAS.com — Tim sepak bola nasional U-23 Indonesia tampil memukau pada laga awal penyisihan Grup A SEA Games XXVI melawan Kamboja, Senin (7/11/2011). Bermain cepat sejak awal, timnas mampu menang telak dengan skor 6-0 atas Kamboja.
Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan, mengaku senang atas penampilan pasukannya. Namun, ada beberapa catatan yang perlu dibenahi oleh timnas U-23. Yang jadi perhatian Rahmad adalah gagalnya timnas U-23 dalam mengatur tempo pada awal babak pertama.
"Kami memang bermain cepat. Namun, pemain terlalu banyak mendribel bola. Lalu, saya minta pemain untuk bermain lebih efektif, sirkulasi umpan mulai jalan, dan situasinya bisa lebih enak kalau kita mau dengan terbuka. Saya minta mereka untuk bersabar dalam memberikan umpan, bukan penetrasi atau dribbling bola," kata Rahmad.

Ronaldo: Yang Penting Madrid Lolos


MADRID, KOMPAS.com - Gelandang Cristiano Ronaldo mengaku tak memikirkan bahwa dua golnya ke gawang Lyon, Rabu (2/11/2011), adalah gol ke-99 dan ke-100-nya untuk Real Madrid. Menurutnya, yang penting adalah gol itu membawa Madrid menang 2-0 dan dengan begitu memastikan diri masuk 16 besar.
"Hal terpenting malam ini adalah tim meraih kemenangan. Pelatih kami mengatakan bahwa kami harus berusaha menang karena itu akan memastikan kami lolos ke 16 besar," ujar Ronaldo.
"Tadi itu adalah pertandingan sulit. Aku tak memikirkan gol untuk diriku sendiri. Bagiku, yang penting adalah gol itu membantu tim menang. Aku tak ingin membandingkan Madrid dengan Barcelona sekarang. Kami terus berada di jalan kami sendiri," tambahnya.
Kemenangan atas Lyon membuat Madrid menguasai klasemen dengan 12 poin atau unggul delapan angka dari Lyon di tempat ketiga. Dengan dua laga tersisa, Madrid dipastikan finis di dua besar.

Sumber : kompas.com

Platt: City Bermain seperti Barca


MANCHESTER, KOMPAS.com - Asisten Manajer Manchester City, David Platt, menilai permainan timnya hampir sepertii raksasa asal Spanyol, Barcelona. Penilaian ini didasarkan pada penampilan City ketika mampu menekuk Queen Park Rangers, Sabtu (5/11/2011).
Dalam laga itu, City sebenarnya sempat tertekan. Bahkan mereka harus tertinggal lebih dulu lewat gol Jay Bothroyd di babak pertama. Beruntung, penampilan mereka membaik di babak kedua dan menyudahi perlawanan QPR dengan skor 3-2.
"Saya pernah melihat cara menyerang seperti itu saat saya menyaksikan Barcelona di televisi. Kami menang karena kami mencetak tiga gol," ujar Platt kepada Sky Sports.
Berkat kemenangan ini, "The Citizens" tetap mempertahankan keunggulan lima poin mereka dari Manchester United yang duduk di peringkat kedua dengan 26 poin. Namun, Platt menilai ini bukan jaminan untuk mereka bisa bersantai ria.
"Semua hal bisa berubah secara cepat. Lima poin tidak banyak. Tim papan atas seperti Chelsea, MU dan Arsenal mulai bangkit dan terus mendapatkan poin. Mereka tidak lagi membuang-buang poin. Jadi kami harus tetap melaju," katanya.

Sumber : kompas.com

Ferguson, Pembelian Terbaik "Setan Merah"


MANCHESTER, KOMPAS.com - Dalam 25 tahun terakhir, Manchester United (MU) mengalami perubahan, mulai dari pemain sampai pemilik klub. Namun, MU terus tumbuh dan menjadi salah satu yang paling disegani di dunia.
Dalam proses panjang itu, ada satu hal penting yang tetap, Alex Ferguson. Bersama Ferguson, MU telah meraih 37 trofi. Dengan begitu, Ferguson tak lagi identik dengan MU. Ferguson adalah MU.
Ferguson didatangkan dari Aberdeen 1986 silam. Ada empat nama yang terlibat dalam perekrutan itu, Ketua MU Martin Edwards, Direktur Maurice Watkins, Mike Edelson, dan Sir Bobby Charlton.
Menurut Edelson, mereka hanya memikirkan dua nama untuk menduduki posisi manajer MU saat itu. Selain Ferguson, MU mempertimbangkan Terry Venables. Namun, Edwards mengatakan, mereka cenderung mempertimbangkan Ferguson, karena sukses membawa Aberdeen memutus dominasi Rangers dan Celtic.
"Namun, saya pikir kami tahu bahwa Alex adalah orang yang kami cari. Sejujurnya, kami tak banyak memikirkan Venables. Alex telah merusak dominasi Old Firm (Rangers dan Celtic) di Skotlandia dan ia mengalahkan Real Madrid untuk menjuarai Piala Winners," ujar Edwards.
"Saya pikir, merekrut Ferguson adalah keberuntungan terbaik yang pernah dialami klub ini.  Kami tak tahu ia akan meraih sukses seperti ini," timpal Charlton.

Sumber : kompas.com

Marco Simoncelli Tambah Korban di MotoGP Selasa, 25/10/2011, 00:02 WIB

Senin, 24 Oktober 2011

Kematian Marco Simoncelli dan Dan Wheldon menambah semakin panjang daftar pebalap yang tewas di sirkuit, namun semangat dan nyali para jagoan ngebut itu pasti tak akan surut untuk tetap mengadu kecepatan di lintasan jenis balapan apa pun.

Dan Wheldon tewas di balapan Indianapolis 500 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS), dan seminggu kemudian disusul Marco Simoncelli pada balapan MotoGP di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Dukacita mendalam bagi Inggris yang kehilangan Wheldon (33), dan Italia serta merta menyatakan kehilangan dengan berpulangnya Simoncelli (24). Rasa duka mengalir tidak saja dari komunitas olahraga otomotif, tapi juga dari berbagai kalangan, antara lain atlet sepak bola dan bola basket.

Juara dua kali Indianapolis 500, Dan Wheldon, tewas dengan luka di punggung dan leher ketika 15 mobil mengalami kecelakaan beruntun. Sedangkan, Simoncelli, juara dunia kelas 250 CC 2008 dan kini beralih ke kelas MotoGP, bertabrakan dengan Collin Edwards dan Valentino Rossi.

Daftar kematian atlet otomotif pun semakin panjang dan olahraga itu tidak akan dilarang, karena para atlet amat membutuhkan jenis olahraga ini untuk menguji dan mengadu nyali yang mengalir di dalam darah mereka.

Wim: Kita Harus Bermain Sebagai Tim

Rabu, 05 Oktober 2011



Pelatih tim nasional Indonesia, Wim Rijsbergen, nampaknya mulai belajar banyak dari kesalahan. Dirinya enggan menjadi pemimpin yang kehilangan kewibawaan di depan pasukannya. 

Karena itu, pelatih asal Belanda tersebut berupaya bersikap bijaksana dengan mengatakan jika Indonesia ingin menang dari Qatar, di laga lanjutan Pra-Piala Dunia 2014, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Selasa (11/10), maka harus bermain sebagai tim. 

Hal tersebut tidak lepas dari usahanya untuk membangun tim nasional yang solid usai sempat terpuruk dengan gesekan antara pemain dan pelatih.

"Ya, kita harus lupakan hasil negatif belakangan ini jika ingin maju. Karena tidak fair jika kita mengatakan kita memang tidak bermain baik sebagai tim. Semoga kami bisa mengubah itu dan mulai bermain baik sebagai satu kesatuan tim dan tidak lagi kebobolan serta mampu mencetak gol," terang Wim kepada Bola.net di Jakarta, Rabu (5/10).


Zidane Tertarik Besut Tim Ayam Jantan

Senin, 03 Oktober 2011


Zinedine Zidane baru lima tahun memutuskan pensiun dari lapangan hijau. Kini, pelbagai pertanyaan muncul mengenai kemungkinan Zidane membesut tim nasional Prancis suatu saat nanti.
Saat ini, Zidane sedang menduduki jabatan direktur teknik Real Madrid. Namun, kualitas yang dimiliki Zidane semasa bermain sepak bola dinilai akan sangat berguna bila diterapkan sebagai pelatih.
"Melatih Les Blues? Mengapa tidak. Tugas tersebut tidak menyakitkan. Segalanya mungkin terjadi dalam sebuah kehidupan," jelas Zidane saat ditanyai peluang melatih Prancis.
Akan tetapi, Zidane tidak ingin menyebarkan lebih jauh spekulasi kabar tersebut. Karena, Zidane menganggap Laurent Blanc yang kini membesut Les Blues masih laik dipertahankan.
"Kami harus memberi mereka waktu. Blanc adalah sosok yang tepat melatih Prancis. Kami berkata kepada Blanc untuk membangun tim yang hebat. Sampai saat ini, dia tidak melakukan hal yang buruk," papar Zidane.

Sumber : duniasoccer.com