Sukses Timnas Junior Cambuk Senior

Senin, 12 September 2011


OKEZONE.com. DI TENGAH seretnya prestasi dari Timnas Senior Indonesia, kebanggaan justru datang dari timnas junior, tepatnya di kategori usia 15 tahun. Skuad ‘Garuda Muda’ baru saja mengharumkan nama bangsa di pentas Asia.

Skuad Timnas Indonesia U-15 baru saja mencatatkan prestasi gemilang dengan menyabet gelar juara Piala Pelajar Asia di Sisaket, Thailand. Dalam pertandingan final yang dilangsungkan, Minggu (11/9/2011), kemarin, anak-anak asuh Rasiman sukses menundukkan tuan Rumah Thailand dengan skor tipis 2-1.

Gol-gol Indonesia muda dicetak David dan Junda yang berasal dari bola mati. Sementara satu-satunya balasan Thailand dicetak Pathumrat pada pertengahan babak kedua.

Tak hanya menjadi juara, Timnas U-15 juga sukses mencatatkan diri sebagai tim paling fair-play, dalam turnamen yang diikuti tim-tim dari kawasan Asia ini (bukan hanya Asia Tenggara).

Sukses yang ditorehkan para pemain muda Indonesia ini seakan menjadi ‘cambuk’ bagi Timnas Senior yang belum juga mampu menghadirkan prestasi. Di level Asia, prestasi terbaik Timnas Senior diketahui hanya lolos ke penyisihan grup. Sementara di level Asia Tenggara, Indonesia terakhir kali berprestasi pada 1991, ketika merebut medali emas SEA Games.

Memang, pada 2008 lalu, Timnas Senior sempat menjadi kampiun pada ajang “Piala Kemerdekaan”. Namun, sukses tersebut tidak didapat dengan cara yang semestinya. Diketahui, dalam laga final yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Timnas Libya yang kala itu sedang unggul 1-0, memutuskan mundur karena kepemimpinan wasit. Indonesia pun berhak keluar sebagai juara dengan kemenangan WO (Walk Out).

Jika merujuk rekam jejak Timnas Senior, PSSI, selaku induk organisasi sepak bola di Indonesia harusnya tidak melulu mencurahkan segenap perhatiannya kepada Timnas Senior. Mereka seharusnya juga memberikan perhatian khusus kepada pemain junior, yang kali ini tebukti mampu menghadirkan prestasi membanggakan melalui Timnas U-15. Tidak seperti Timnas Senior yang saat ini justru tengah dilanda konflik antara pemain dan pelatih.

Lembaga yang kini dipimpin Djohar Arifin Husin ini juga harus serius dalam upaya mematangkan pemain-pemain muda ini untuk dipoles menjadi kebanggaan bangsa di masa depan. Seperti kita ketahui, selama ini PSSI kerap gagal memaksimalkan ‘bibit-bibit’ unggul yang dimiliki tanah air. Salah satunya adalah program pembinaan usia dini yang masih kurang (baru mulai digalakkan). (acf)

0 komentar:

Posting Komentar