Alasan Rossi tentang Keterpurukannya di Aragon

Senin, 26 September 2011


ARAGON, Kompas.com - Valentino Rossi yakin, ban aus menjadi persoalan utama yang membuatnya terpuruk di GP Aragon, Minggu (18/9/11). Meskipun demikian, "The Doctor" mengakui bahwa tanpa masalah karet ban itu pun, dia sulit meraih pencapaian yang lebih lagi dalam balapan tersebut, di mana dia finis di urutan 10.

Pada seri ke-14 di Sirkuit Motorland Aragon ini, Rossi start dari pitlane, menyusul penalti 10 detik akibat penggunaan mesin ketujuh karena beralih ke sasis aluminium untuk Desmosedici GP11.1--dalam satu musim, pebalap hanya diperbolehkan menggunakan maksimal enam mesin. Tetapi di awal lap, juara dunia tujuh kali MotoGP ini memberikan sinyal bakal kompetitif, karena dia mampu melewati beberapa pebalap.
Pada lap ketujuh, Rossi secara perlahan merangsek ke depan dan berada di urutan sembilan. Pebalap Italia ini pun tampaknya masih bisa bersaing untuk memperebutkan posisi enam.
Alih-alih berada di posisi yang lebih bagus lagi, Rossi justru melambat sehingga dia bisa dikalahkan pebalap Yamaha Tech 3, Cal Crutchlow. Juara dunia sembilan kali grand prix ini akhirnya finis di posisi 10, sama dengan apa yang diraihnya di GP Indianapolis (merupakan hasil terburuk di musim tersulitnya).
"Ini adalah balapan yang sangat sulit - kami berharap bisa memiliki kecepatan sedikit lebih baik," ujar Rossi.
"Saya kehilangan banyak kecepatan di delapan lap terakhir, karena saya memiliki banyak masalah dengan ban belakang.
"Mungkin ada sesuatu yang salah dengan ban, dan ban benar-benar hancur pada akhirnya. Saya harus melambat karena getarannya sangat kencang, dan itu sangat sulit untuk menunggang motor. Dengan getaran ban seperti ini, anda tidak bisa cepat seperti yang diharapkan atau yang diinginkan."
Rossi merasa, pengenalan sasis aluminium ini sudah menjadi sebuah perbaikan kecil untuk perilaku Ducati, meskipun ini ditutupi isu ban. Hanya saja, hal tersebut masih jauh dari harapan adanya sebuah keajaiban.
"Ini tidak terlalu buruk," ujarnya tentang kinerja motor. "Tetapi, grip belakang menjadi persoalan utama pada akhir pekan.
"Itu menjadi besar dengan ban balapan. Sejak lap kedua, saya sudah mengalaminya (ban bergeser), meskipun persoalan ini tidak pernah terjadi selama latihan. Jadi, mungkin bannya yang tidak fantastis. Selain itu, pada akhir lomba, ban benar-benar hancur - Saya belum pernah melihat hal seperti ini.
"Tetapi itu hal lain. Saya tidak mengatakan bahwa dengan ban yang baik aku bisa menyelesaikan balapan di podium."
Sejak awal musim, Rossi mengalami kesulitan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi Ducati. Setelah melakukan terobosan dengan menggunakan Desmosedici GP11.1, kini mantan pebalap Honda dan Yamaha itu memutuskan untuk beralis ke sasis aluminium. Prestasi terbaik Rossi adalah finis di posisi tiga di Le Mans, Perancis.

sumber : kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar